Jumat, 02 April 2010

Pieter Both, Sang Pioner Monopoli Perdagangan di Nusantara

Berangkat dari Negeri Belanda dengan delapan buah kapal. Both berada dalam salah satu kapal, bernama Wapen van Amsterdam. Pengalaman pertama sebagai pemimpin, adalah tugasnya sebagai perwira laut utama di Hindia Belanda (1599-1601).


Pada November 1609, dia menjadi “pemegang kuasa tertinggi” dalam menciptakan monopoli perdagangan antara pulau di Hindia Belanda (hanya dengan Kerajaan Belanda), bukan dengan negara lain, terutama Inggris. Tahun 1609, juga merupakan tahun keberuntungan bagi VOC (Verenigde Oost-Indische Compagnie). Di tahun 1609, di bawah pimpinan Both, VOC telah berhasi menguasai Pulau Banda Neira, ujung dari Kepulauan Rempah-rempah.


Pieter Both, lahir di Amersfoort tahun 1568, adalah wakil VOC pertama di Hindia dan bisa dikatakan Gubernur Jenderal pertama Hindia Belanda. Ia memegang jabatan sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda dari 19 Desember 1610 hingga 6 November 1614.


Memulai tugas dengan mendirikan pos-pos perdagangan diberbagai tempat, diantaranya Banten dan Jayakarta. Namun, ketika Pieter Both berusaha memperkuat jaringan di Banda Neira, di tempat itu telah kedatangan rombongan kapal pedagang Inggris. Serombongan pedagang Inggris yang dipimpin David Middleton. Ketegangan pun seringkali terjadi antar pedagang Belanda dan Inggris.


Di saat yang sama. Sebagaimana Spanyol dan Portugis, Belanda juga mengonsentrasikan diri sepenuhnya di Kepulauan Maluku. Tak lain untuk mencari tiga komoditas utama, yaitu pala, cengkeh, dan lada. Eksplorasi komoditas rempah, terutama untuk jenis pala. Barang ini paling laku di pasaran, juga hanya dapat ditemukan di Maluku saja.


Kembali kepada Pieter Both. Sebagai Gubernur Jenderal pertama, tugas dia adalah menciptakan monopoli perdagangan antar pulau di Hindia Belanda. Dia melakukan beberapa langkah berani. Beberapa langkah itu antara lain mengadakan perjanjian perdagangan dengan Pulau Maluku, menaklukkan Pulau Timor, dan mengusir Spanyol dari Pulau Tidore.


Kekuasaan Pieter Both pun berakhir tahun1614. Sesudah digantikan oleh Gubernur Jenderal Gerard Reynst, Pieter Both pun bertolak ke Belanda dengan 4 kapal yang tersisa. Sungguh malang nasib Pieter Both. Akhir hidupnya berakhir tragis. Pada tahun 1615, kapal yang dia tumpangi, tenggelam di Perairan Mauritius bersama 2 kapal pengiringnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar